
Pimpinan Produksi Seni Pertunjukkan Pramupintu Tomene, Iin Ainar Lawide (Kiri)
Pertigasulteng.com, Palu – Seni Pertunjukkan bertemakan Pramupintu Tomene atau yang bisa diartikan Penjaga dan Garda Terdepan Tomini yang mengangkat Sosok Pahlawan Raja Tombolotutu, selama 2 hari dimulai 6 hingga 7 Desember mendatang, ditampilkan di Lapangan Koni Jalan Batu Bata Indah, Kota Palu Sulawesi Tengah.


Pimpinan Produksi Seni Pertunjukkan Iin Ainar Lawide mengatakan, seni pertunjukkan yang ditampilkan, sebelumnya merupakan hasil fasilitasi melalui Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia di tahun 2024.
Kenapa Sosok Raja Tombolotutu yang diangkat, dikarenakan pihaknya ingin mengenalkan sekaligus Kembali mengedukasi masyarakat umum dan generasi muda, siapa sebenarnya sosok Raja Tombolotutu yang sekaligus Pahlawan nasional asal Sulawesi Tengah.
Ia pun menyebutkan, jika dalam riset terhadap sosok Raja Tombolotutu sendiri, banyak generasi muda khususnya siswa Sekolah semisal yang duduk di Sekolah dasar yang bahkan tidak mengetahui siapa sebenarnya Raja Tombolotutu, bahkan hanya mengenal nama tersebut sebagai nama jalan.
“Karena itu, kami mengangkat Raja Tombolotutu sehingga generasi Muda mengetahui siapa Raja Tombolotutu, Apa lagi Raja Tombolotutu baru ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional sekitar 2 tahun” Ungkapnya Kamis (5/12).
Diungkapkan juga, dalam aksi teater yang dipertunjukan selama 2 hari itu, ikut dilibatkan ratusan pemain maupun seniman yang berasal dari sejumlah daerah di Sulawesi Tengah.
Seperti dari Kota Palu, serta ada dari Parigi Moutong dan terjauh ada yang berasal dari Kabupaten Buol.
“Para Pemain yang dilibatkan ini ada ratusan bahkan ada yang berasal dari luar daerah, seperti Parigi Moutong, dan terjauh dari Kabupaten Buol” Jelasnya.
Ia pun mengharapkan, kedatangan masyarakat luas untuk menyaksikan seni pertunjukkan tersebut, dikarenakan Penampilan teater ini sendiri, merupakan pertama kalinya lagi dibuat dengan skala cukup besar, pasca bencana 2018 silam yang membuat Gedung Olah seni atau Golni yang selama ini digunakan dalam berkesenian hancur dan sampai saat ini belum dilakukan perbaikan. (Redaksi)