
Perayaan HUT Dera Era Ke 111 Kabupaten Morowali Utara (Foto Istimewa)
Pertigasulteng.com – Perayaan Hari Ulang Tahun ke 111 Desa Era Kecamatan Mori Kabupaten Morowali Utara digelar di Sanggar Seni dan Olahraga Desa Era Selasa (28/10/2025).
Acara yang dirangkai dengan ibadah syukur ini turut dihadiri Ketua Umum Majelis Sinode GKST, Pdt. Djadaramo Tasiabe, M.Th, Camat Mori Utara Wan Adrian Bamotiwa, serta Kepala Desa Era Ferdinan Moenggo, S.Th, M.Pd, Danramil, Kapolsek, bersama para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat Desa Era.


Wakil Bupati Morowali Utara Djira K mengatakan, apresiasi sebelumnya disampaikan kepada seluruh masyarakat Desa Era yang terus menjaga kebersamaan dan keharmonisan, hingga mampu menjadikan desa ini berkembang pesat dan menjadi contoh kemajuan di wilayah Mori Utara.
“Ketika desa sudah maju, kabupaten pasti maju. Desa sehat, kabupaten sehat. Desa cerdas, kabupaten cerdas. Desa sejahtera, kabupaten pun sejahtera,” tegas Wakil Bupati
Ditekankanya juga, pentingnya menjaga kerukunan dan keterbukaan terhadap perbedaan, karena hal itulah yang menjadi modal utama pembangunan di Morowali Utara.
“Kita di Morowali Utara tidak pernah mempersoalkan perbedaan. Mau dari suku apa, agama apa, berasal dari mana pun, yang penting kita satu yakni masyarakat Morowali Utara yang cinta damai dan cinta pembangunan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Bupati menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali Utara saat ini menjadi yang tertinggi di Pulau Sulawesi, dengan angka pertumbuhan mencapai 23,94 persen. Capaian tersebut, katanya, bukan hanya hasil kerja pemerintah, tetapi juga berkat partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan stabilitas daerah.
“Pertumbuhan ekonomi tinggi bukan karena hebatnya bupati atau kepala desa, tapi karena masyarakat yang menjaga kedamaian, harmoni, dan ketertiban. Kalau daerah aman, masyarakat pun bisa hidup, bekerja, dan berusaha dengan nyaman,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wabup Djira juga mencontohkan hubungan kepemimpinan yang harmonis di Morowali Utara sebagai teladan bagi masyarakat.
“Bupati dan Wakil Bupati Morowali Utara berbeda dalam banyak hal, usia, latar belakang, hingga agama, tapi kami bekerja dalam harmoni. Inilah bukti bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan untuk membangun daerah,” tandasnya. (Redaksi)




















