Menu

Mode Gelap
Ada Penawaran dan Paket ‘Super Stay & Dine’ di Swiss-Belhotel Silae Palu Proses Naturalisasi Lima Pesepakbola Diaspora Lanjutan, Segera Rampung Wabup Buol Hadiri Rakor Antikorupsi Bersama KPK RI di Jakarta Resmi di Buka, Baku Bantu Fest digelar 2 Hari Koperasi Merah Putih Besusu Tengah Gelar Bazar Sembako Ada Konsep Intimate Wedding, di Swiss-Belhotel Silae Palu

Berita Hari Ini

Pj. Bupati Banggai Kepulauan, Ajak Stakeholder Lawan Politik Uang

badge-check


Pj. Bupati Banggai Kepulauan, Ajak Stakeholder Lawan Politik Uang Perbesar

Pertigasulteng.com Banggai Kepulauan – Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu yang diluncurkan oleh Bawaslu RI beberapa waktu lalu, Kabupaten Banggai Kepulauan berada dalam urutan 3 daerah terawan Isu Politik Uang di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan Sosialisi Larangan Politik Uang berdasarkan UU 7 Tahun 2017 di Hotel Fawaaz, Kota Salakan yang merupakan Ibu kota Kabupaten Banggai Kepulauan Rabu (11/10).

Pj. Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir mengatakan, terkait isu politik uang, Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Kepulauan telah melakukan gerakan moral berupa pembuatan mural dan karikatur di berbagai titik di Kota Salakan yang memuat pesan dan anjuran untuk menolak praktek politik uang.
“Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, harapannya gerakan moral yang diinisiasi oleh pemerintah daerah, dapat bertransformasi menjadi gerakan sosial dari masyarakat yang terstruktur dan massif sehingga akan menjadi suatu kesadaran umum di tengah masyarakat tentang dampak buruk yang akan dihasilkan dari maraknya praktik politik uang” tegasnya

Pj. Bupati Banggai Kepulauan itu menambahkan, penyusunan kebijakan apapun tidak akan memberi dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat jika disusun oleh para pemimpin baik itu legislatif maupun eksekutif yang terpilih dari proses pemilu yang terkontaminasi politik uang.
Karena bagi mereka rakyat, sudah tidak bisa protes karena suara mereka telah dibayar tunai saat Pemilu.

Untuk itu, lulusan Australia tersebut mengharapkan agar semakin banyak kegiatan-kegiatan sosialisasi tolak Politik uang dilaksanakan baik oleh KPU, Bawaslu maupun pihak lain, dan juga banyak pihak yang bekerjasama untuk memberantas praktik politik uang di kabupaten Banggai Kepulauan.

Senada dengan Ihsan, Anggota Bawaslu Sulteng, Rasyidi Bakry dalam paparannya menegaskan bahwa peradaban demokrasi di Indonesia tidak akan pernah bisa maju jika semua pihak masih permisif dengan praktek politik transaksional atau jual beli suara dalam Pemilu.

Ditambahkan, bahwa semestinya momentum Pemilu menjadi kesempatan bagi masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi untuk menyeleksi siapa politisi yang punya komitmen dalam mengabdikan semua kewenangan yang mereka punya untuk memperjuangakan kesejahteraan Rakyat jika mereka kelak terpilih baik di eksekutif maupun di legislatif.

Tentunya, politisi yang berkarakter negarawan tidak akan didapatkan jika mereka memenangkan kontestasi politik dengan cara-cara yang curang. (**)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Ada Penawaran dan Paket ‘Super Stay & Dine’ di Swiss-Belhotel Silae Palu

17 September 2025 - 07:21 WITA

Proses Naturalisasi Lima Pesepakbola Diaspora Lanjutan, Segera Rampung

27 Agustus 2025 - 01:27 WITA

Wabup Buol Hadiri Rakor Antikorupsi Bersama KPK RI di Jakarta

7 Agustus 2025 - 02:12 WITA

Resmi di Buka, Baku Bantu Fest digelar 2 Hari

2 Agustus 2025 - 13:08 WITA

Koperasi Merah Putih Besusu Tengah Gelar Bazar Sembako

31 Juli 2025 - 05:12 WITA

Trending di Berita Hari Ini