Menu

Mode Gelap
Sebuah Motor Terbakar di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu Ganda Putra dan Campuran Indonesia, Siap Tarung di Asia Mixed Team Championships 2025 Diduga Hirup Gas Beracun, 3 Warga Asal Desa Loli Meninggal Dalam Kapal Tongkang Pasca Renovasi, Pintu Utama Untad Tampil Baru Maudy Ayunda Lewat “Now Do You” Isi OST Untuk Film asal Korea “You Are The Apple Of My Eye” Menteri ATR/BPN Pastikan, Kebakaran di Kantor Kementerianya Murni Musibah

Berita Hari Ini

Ahli Sebut, Situs Megalith di Sulteng telah diteliti sejak 1892

badge-check


					Ahli Sebut, Situs Megalith di Sulteng telah diteliti sejak 1892 Perbesar

Situs Megalith di lembah Besoa Pokekea (Foto : Redaksi Pertiga Sulteng)

Pertigasulteng.com, Palu – Sekalipun kajian demi kajian saat ini terus dilakukan oleh intansi terkait, Mengenai keberadaan Situs Megalith yang ada di lembah Bada, Besoa dan Napu. Namun oleh para ahli menyebut, jika kajian awal terkait situs Megalith yang ada di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah telah dilakukan sejak tahun 1892.

Ahli Arkeologi Sulawesi Tengah Drs Iksam Djorimi M.Hum belum lama ini mengatakan, Kajian yang pertama kali dilakukan mengenai situs megalith, baik yang ada di lembah Besoa, Napu dan kemudian Bada telah dilakukan di tahun 1892 oleh Albert Cristian Cruyt.

Adapun dalam hasil penelitian tersebut, diumumkan kepada dunia terkait keberadaan Situs Megalith di Sulawesi Tengah dan saat ini telah memasuki Usia ke 131 tahun sejak hasil penelitian tersebut dikemukakan.

Meskipun demikian, dalam hasil penelitian tersebut belum membuktikan jika kebudayaan di Sulawesi Tengah merupakan tertua.

Menurutnya, nanti di tahun 2006 melalui penelitian dari ahli pertanian Stroma yang menemukan, ada serbuk sari Padi purba yang terdapat di situs megalith yang berlokasi di Pokekea atau lembah besoa dengan usia sekitar 8000 tahun yang lalu.

“Yang mengatakan kita tua itu, bukan dari penelitian arkeologi, tetapi dari ahli-ahli pertanian, di tahun 2006 para peneliti dari Storma yang meneliti di wilayah Lore tengah dengan mengambil sampel di situs pokekea, didapatlah serbuk sari padi purba yang berumur delapan ribu tahun yang lalu.” Jelasnya.

Karena hasil itu juga, membuat Sulawesi Tengah pada tanggal 1 Agustus yang lalu, dari 7 Provinsi kemudian dianalisis UNESCO tinggal 4 Provinsi yakni Sulawesi Selatan, Maluku, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah, diundang secara Khusus untuk mempresentasikan Potensi Budaya di Sulawesi Tengah untuk dijadikan warisan Dunia.

Nantinya diingatkan Iksam, ketika surat rekomendasi telah dikeluarkan UNESCO terkait Situs Megalith sebagai Warisan Dunia, perlu tindak lanjut dengan pembentukan tim terpadu Megalith Lore Lindu. (Admin)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Sebuah Motor Terbakar di Jalan I Gusti Ngurah Rai Palu

12 Februari 2025 - 05:48 WITA

Ganda Putra dan Campuran Indonesia, Siap Tarung di Asia Mixed Team Championships 2025

11 Februari 2025 - 06:47 WITA

Pasca Renovasi, Pintu Utama Untad Tampil Baru

10 Februari 2025 - 09:08 WITA

Maudy Ayunda Lewat “Now Do You” Isi OST Untuk Film asal Korea “You Are The Apple Of My Eye”

10 Februari 2025 - 05:04 WITA

Menteri ATR/BPN Pastikan, Kebakaran di Kantor Kementerianya Murni Musibah

10 Februari 2025 - 04:13 WITA

Trending di Berita Hari Ini