
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu Hardi S.Pd, M.Pd (Memukul Gong)
Pertigasulteng.com, Palu – Semakin minimnya jumlah penutur, serta kurangnya penggunaan bahasa daerah khususnya Bahasa Kaili dalam lingkungan rumah dan keseharian, membuat Bahasa Asli Kota Palu tersebut, saat ini mulai terancam Punah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Palu Hardi S.Pd, M.Pd mengatakan, terancam punahnya Bahasa Kaili dalam beberapa tahun kedepan, diperkirakan terjadi karena bahasa tersebut, saat ini sudah semakin jarang dituturkan terlebih oleh Masyarakat Kota Palu itu sendiri.
“Jujur saya sampaikan ini, bahwa salah satu yg terancam punah adalah Bahasa kaili dan itu adalah kebudayan kita” Ungkapnya.
Karena itu juga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu mulai memasukkan penggunaan Bahasa Kaili dalam sejumlah pembelajaran muatan lokal untuk dapat memperkenalkan kepada Siswa Sekolah Dasar mengenai penggunaan bahasa daerah.
Saat ini pun, Penggunaan Bahasa Kaili ikut dimasukkan dalam sejumlah agenda perlombaan semacam membaca Puisi, Pantun maupun sebagainya.
Hal ini dilakukan, seperti pada saat gelaran Festival Bahasa baru – baru ini, dimana penggunaan Bahasa Kaili dipakai dalam berbagai lomba yang digelar, seperti Baca Puisi maupun semacamnya.
Tentunya, langkah yang dilakukan instansinya haruslah ikut didukung oleh masyarakat luas, terlebih bagi masyarakat Kota Palu yang bersuku Kaili, untuk kembali mengenalkan dan mengajari anak-anaknya untuk bertutur dengan bahasa Kaili
Karena hal ini menjadi tanggung jawab bersama, baik dalam upaya melestarikan maupun memperkenalkan penggunaan bahasa daerah kepada generasi penerus. (Admin)