Menu

Mode Gelap
Pertama kali, Semarak Sulteng Nambaso 2025 digelar Sebulan Temui Gubernur Sulteng, Walikota Palu Tepis Isu Kerengangan Intensitas Hujan Tinggi, Buat Desa Pebuonang di Parimo Banjir Berani Sehat dan Berani Cerdas, Jadi Kado di Moment HUT Sulteng Ke 61 Tahun Desa Sausu Peore, kembali Dilanda Banjir Gelar Aksi Damai, Ribuan Abnaulkhairaat Desak Tangkap Fuad Plered

Berita Hari Ini

Masalah Hak Cipta, Diangkat di Gelaran Mahakarya Hasan Bahasyuan

badge-check


					Masalah Hak Cipta, Diangkat di Gelaran Mahakarya Hasan Bahasyuan Perbesar

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura saat menghadiri Gelaran Mahakarya Hasan Bahasyuan (Redaksi)

Pertigasulteng.com, Palu – Masih adanya Pelanggaran Hak cipta yang seringkali dilakukan Oknum tidak bertanggung jawab dalam sejumlah karya – karya Kesenian milik Hasan Bahasyuan, ikut diangkat di Gelaran Mahakarya Hasan Bahasyuan yang digelar Selasa (26/11).

Direktur Hasan Bahasyuan Institute Zulfikar Usman Mengatakan, masalah pelanggaran hak cipta khususnya terhadap karya – karya kesenian yang dihasilkan Hasan Bahasyuan selama ini, memang sampai saat ini masih terus menjadi masalah serius yang belum dapat terselesaikan.

Hal ini diharapkanya menjadi perhatian bersama, dikarenakan bagi seorang seniman, bentuk hak cipta menjadi sesuatu yang sangat penting sehingga karya yang dihasilkanya tidak disalahgunakan maupun dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Adapun bentuk pelanggaran hak cipta paling sederhana dijelaskanya, seperti tanpa menyebutkan nama pencipta dari karya tarian, Ketika tari tersebut dibawakan seperti Tari Pamonte di sebuah Event maupun Festival.

“contoh paling sederhana dan sering terjadi, Ketika tarian Hasan Bahasyuan seperti Tari Pamonte yang ditampilkan tanpa menyebutkan nama Hasan Bahasyuan sebagai pencipta” Jelasnya.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura pun mengakui, jika sosok Seniman Hasan Bahasyuan sampai saat ini menjadi seniman yang belum dapat tergantikan.

Karya – karyanya pun, sampai sekarang masih terus dimanfaatkan dan seringkali didengarkan, seperti lagu Palu Ngataku, Tanangu Kaili, serta sejumlah lagu lainnya.

Ia pun membayangkan, tanpa adanya Hasan Bahasyuan membuat Kesenian maupun kebudayaan Sulawesi Tengah menjadi sangat kering.

“saya membanyangkan, kalau tidak ada Hasan Bahayuan, kesenian Sulawesi Tengah ini sangatlah kering” Ungkapnya.

Ia pun berkomitmen, kedepan akan membangun Pavilium Teater dengan mencantumkan nama Hasan Bahasyuan, yang dalam keberadaanya nanti didedikasikan untuk pengembangan kesenian dan kebudayaan Sulawesi Tengah. (Redaksi)

Facebook Comments Box

Baca Lainnya

Pertama kali, Semarak Sulteng Nambaso 2025 digelar Sebulan

20 April 2025 - 06:03 WITA

Temui Gubernur Sulteng, Walikota Palu Tepis Isu Kerengangan

17 April 2025 - 02:44 WITA

Intensitas Hujan Tinggi, Buat Desa Pebuonang di Parimo Banjir

15 April 2025 - 02:24 WITA

Berani Sehat dan Berani Cerdas, Jadi Kado di Moment HUT Sulteng Ke 61 Tahun

14 April 2025 - 07:04 WITA

Desa Sausu Peore, kembali Dilanda Banjir

14 April 2025 - 02:36 WITA

Trending di Berita Hari Ini