
Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura saat akan menggunting dan membuka tirai Nama Masjid Baitaul Khairaat (Foto : Istimewa)
Pertigasulteng.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mulai Jumat (7/2) meresmikan penggunaan Nama baru bagi Eks Masjid Agung Darussalam Palu menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat Provinsi Sulawesi Tengah.
Nama Baitul Khairaat sendiri yang berarti Rumah Kebaikan tersebut, diharapakan mampu menjadi simbol kemajuan dan kedamaian bagi masyarakat Kota Palu dan juga Sulawesi Tengah.

Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura mengatakan, sekalipun saat ini pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat masih belum seratus persen dapat digunakan, namun keberadaanya diharapkan mampu menjadi tidak hanya untuk tempat beribadah, namun juga pengembangan Ilmu pengetahuan bagi umat islam dan juga semua kalangan.
“Masjid Raya Baitul Khairaat diharapkan menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan yang bermanfaat bagi semua kalangan”Ungkapnya.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Provinsi Sulawesi Tengah Andi Ruly Djanggola menjelaksan, saat ini untuk progress pembangunan masjid yang akan menjadi ikon Provinsi Sulawesi Tengah tersebut, baru mencapai 70 persen pembangunanya.
“Saat ini, memasuki masa pelaksanaan bulan ke-17, minggu ke-69 dengan progres fisik mencapai 70 persen”, Jelasnya.
Targetnya sendiri, untuk penyelesaian secara keseluruhan akan selesai di tahun ini.
Diketahui, untuk rancangan pembangunan masjid ini ditopang oleh pondasi dengan tiang pancang sebanyak 483 titik.
Adapun untuk dasar pemilihan struktur merupakan tahan gempa dan aman bagi kesehatan, serta sesuai standar SNI.
Untuk ornamennya menyerupai daun kelor yang mengelilingi masjid serta adanya jam raksasa dengan diameter 19,5 meter.
Interior mihrab mengusung konsep jumlah rukun sholat 5 (lima) waktu dan interior kubah mengusung konsep Asmaul Husna yang merupakan nama-nama baik Allah SWT.
Hal ini sesuai, dengan desain yang sebelumnya sudah ditetapkan dalam proses sayembara. (Redaksi)